Cegah Penyebaran Thalassemia, Prodia Gelar Skrining Thalassemia di Depok

01 November 2019

DEPOK, 24 September 2019 – Komitmen PT Prodia Widyahusada Tbk (kode saham: PRDA) dalam...

DEPOK, 24 September 2019 – Komitmen PT Prodia Widyahusada Tbk (kode saham: PRDA) dalam memutus mata rantai penyakit Thalassemia di Indonesia diwujudkan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Skrining Talasemia sejak tahun 2010. Tahun ini, Prodia kembali melaksanakan kegiatan skrining thalasemia yang berlokasi di SMK Yappa, Depok. Acara skrining thalassemia ini dihadiri oleh Ketua Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalassaemia Indonesia (POPTI) cabang Depok Nur Ubaidillah, Kepala Sekolah SMK Yappa Ali Murod Hardiyanto, Branch Manager Prodia Depok Eva Dwi Setyarini, Corporate Secretary Assistant Manager Prodia Dinar Primasari, Branch Customer Service Supervisor Prodia Depok Muryati, para siswa SMK Yappa Depok, dan tim POPTI lainnya.

“Skrining Thalassemia ini merupakan program CSR Prodia yang telah dilakukan secara berkelanjutan sejak tahun 2010. Dengan adanya skrining thalassemia ini, kami berharap dapat turut berkontribusi dalam memutus mata rantai thalassemia di Indonesia. Selain skrining thalassemia, kami juga aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya para pelajar sekolah menengah dan universitas mengenai penyakit thalassemia,” ujar Corporate Secretary Assistant Manager Dinar Primasari di sela-sela skrining thalassemia di SMK Yappa, Depok (24/9).

Thalassemia adalah penyakit kelainan darah yang diturunkan secara genetik dari orangtua kepada anaknya. Pada kondisi normal, usia sel darah merah (eritrosit) berkisar 120 hari. Sementara itu, pada penderita talasemia usia eritrosit sangatlah pendek yang bahkan tidak mencapai 100 hari, rata-rata berkisar 50 hari.

Berdasarkan data dari Bank Dunia, 7% dari populasi dunia merupakan pembawa sifat thalassemia. Setiap tahun sekitar 300.000-500.000 bayi baru lahir disertai dengan kelainan hemoglobin berat, dan 50.000 hingga 100.000 anak meninggal akibat thalassemia; 80% dari jumlah tersebut berasal dari negara berkembang.

Indonesia termasuk salah satu negara dalam sabuk thalassemia dunia, yaitu negara dengan frekuensi gen atau angka pembawa sifat thalassemia yang tinggi. Hal ini terbukti dari penelitian epidemiologi di Indonesia yang mendapatkan bahwa frekuensi gen thalassemia beta berkisar 3-10%. Saat ini, jumlah penderita thalassemia sekitar 40% berada di Jawa Barat.

“Kami berterima kasih kepada Prodia yang telah berkomitmen untuk melakukan kegiatan skrining thalassemia setiap tahunnya. Sosialisasi dan edukasi mengenai seluk beluk penyakit thalassemia perlu terus dilakukan terutama kepada generasi muda agar dapat mencegah penyebaran thalassemia,” tutur Ketua Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalassaemia Indonesia (POPTI) cabang Depok Nur Ubaidillah pada saat sosialisasi dan edukasi Skrining Thalassemia, di SMK Yappa, Depok.

Thalassemia dapat dicegah dengan cara menghindari perkawinan antara sesama pembawa sifat. Oleh karena itu, salah satu upaya pencegahan yang harus dilakukan adalah dengan melakukan skrining thalassemia dengan cara melakukan pemeriksaan darah, di samping edukasi pada masyarakat mengenai thalassemia, dan konseling sebelum pernikahan.

******

Tentang PT Prodia Widyahusada Tbk.

Laboratorium klinik Prodia didirikan pertama kali di Solo pada 7 Mei 1973 oleh beberapa orang idealis berlatar belakang pendidikan farmasi. Sejak awal, Bapak Andi Widjaja beserta seluruh pendiri lainnya tetap menjaga komitmen untuk mempersembahkan hasil pemeriksaan terbaik dengan layanan sepenuh hati.

Sebagai pemimpin pasar, sejak 2012 Prodia merupakan satu-satunya laboratorium dan klinik di Indonesia dengan akreditasi College of American Pathologists (CAP). Sehingga kualitas hasil tes dari laboratorium Prodia sejajar dengan laboratorium internasional.
 
Pada 7 Desember 2016, Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana Prodia sebagai emiten ke-15 di tahun 2016, dengan kode saham “PRDA”. Dalam aksi korporasi itu, Prodia telah menawarkan saham perdana sebanyak 187,5 juta lembar saham. Dengan demikian, dana yang diraih dari penawaran umum perdana saham (IPO) perseroan mencapai sebesar Rp1,22 triliun.

Hingga saat ini, Prodia telah mengoperasikan jejaring layanan sebanyak 285 outlet di 34 provinsi dan 125 kota di seluruh Indonesia, beberapa diantaranya merupakan Prodia Health Care (PHC) yakni layanan wellness clinic yang berbasis personalized medicine serta specialty clinics yang terdiri dari Prodia Children’s Health Centre (PCHC), Prodia Women’s Health Centre (PWHC) dan Prodia Senior Health Centre (PSHC).

Untuk informasi lebih lanjut, dapat mengunjungi www.prodia.co.id atau menghubungi:

Marina Eka Amalia
Legal Head & Corporate Secretary
PT Prodia Widyahusada Tbk. 
Ph.      +62-21 3144182 ext 3816
E-mail:   corporate.secretary@prodia.co.id