2019-nCoV ialah virus yang baru muncul, yang menyerang manusia.
Pada tanggal 31 Desember 2019, World Health Organization (WHO) mendapatkan informasi mengenai kasus pneumonia yang terjadi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Kemudian tanggal 7 Januari 2020, otoritas Cina mengkonfirmasi bahwa mereka telah mengidentifikasi virus baru, yaitu coronavirus, yang merupakan famili virus flu, seperti virus SARS dan MERS. Virus baru ini untuk sementara bernama "2019-nCoV", di mana dilaporkan lebih dari 2.000 infeksi 2019-nCoV terjadi di Cina, termasuk di luar Provinsi Hubei. (1,2)
Infeksi 2019-nCoV juga dilaporkan telah terjadi di semakin banyak negara di dunia, termasuk Amerika Serikat, di mana 5 kasus terjadi setelah perjalanan dari Wuhan, telah dikonfirmasi di 4 negara (Arizona, California, Illinois, Washington) pada 26 Januari 2020. Infeksi 2019-nCoV juga ditemukan di Asia, dan pada tanggal 26 Januari 2020 dikonfirmasi 2 kasus yang terjadi di Perancis, yang merupakan kasus pertama yang terjadi di Eropa. (1,2)
Definisi
Coronavirus (CoV) merupakan famili virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Novel coronavirus (2019-nCoV) merupakan varian baru coronavirus yang menyerang manusia. Notasi 'n' di depan coronavirus, maknanya ialah 'novel' atau 'baru'. Artinya, 2019-nCoV ialah virus yang baru muncul, yang menyerang manusia. (1,2)
Penyebab dan Penularan
Coronavirus merupakan zoonosis, yaitu penyakit atau infeksi yang ditularkan secara alamiah dari hewan vertebrata kepada manusia yang disebabkan oleh patogen seperti bakteri, virus, fungi, serta parasit seperti protozoa dan cacing. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa coronavirus yang pernah terjadi, seperti SARS-CoV ditularkan dari musang ke manusia dan MERS-CoV dari unta dromedaris ke manusia. Masa inkubasi belum diketahui dengan pasti, namun CDC menunjukkan saat ini gejala infeksi 2019-nCoV terlihat 2-14 hari setelah terpapar virus. Hal ini berdasarkan periode inkubasi yang ditunjukkan sebelumnya pada virus MERS. Coronavirus dapat ditularkan dari manusia ke manusia lainnya, umumnya setelah kontak dengan pasien yang terinfeksi, seperti orang yang tinggal 1 rumah atau di pusat kesehatan. (1,2)
Gejala
Tanda-tanda umum infeksi termasuk gejala penyakit pernapasan, seperti demam, batuk, kesulitan bernafas dan sesak nafas, flu, sakit kepala, sakit tenggorokan, perasaan tidak sehat secara umum. Pada kasus yang lebih berat, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. (1,2)
Diagnosis
Pasien suspek 2019-nCoV harus diskrining dengan metode PCR dengan sampel usap nasofaring /orofaring dan dahak (jika diproduksi) dan / atau aspirasi endotrakeal atau lavage bronchoalveolar pada pasien dengan penyakit pernapasan yang lebih berat. Pemeriksaan skrining lainnya yang umum dilakukan pada kasus penyakit pernapasan juga dapat dilakukan. Jika pemeriksaan tidak tersedia di lokasi ditemukan suspek infeksi 2019-nCoV, maka disarankan untuk mengirim pasien ke Pusat kesehatan regional untuk dilakukan pemeriksaan. (1,2,4)
Standar oprasional prosedur (SOP), staf yang terlatih untuk pengumpulan, penyimpanan spesimen, pengemasan, dan transportasi harus sesuai. Informasi yang ada mengenai risiko yang ditimbulkan oleh jenis coronavirus ini masih terbatas, namun sampel untuk pemeriksaan molekuler ditangani seperti halnya sampel yang diduga influenza manusia. Upaya membiakkan virus dapat memerlukan biosafety control yang lebih tinggi. (2,4)
Nucleic Acid Amplification Test (NAAT) untuk 2019-nCoV
Pemeriksaan dengan metode PCR menggunakan sampel usap nasofaring dan orofaring atau sputum (jika diproduksi) dan / atau aspirasi endotrakeal atau lavage bronchoalveolar pada pasien dengan penyakit pernapasan yang lebih berat.
Laboratorium dapat menggunakan pemeriksaan pan-coronavirus untuk amplifikasi diikuti dengan sekuensing amplikon dari non-conserved region untuk karakterisasi dan konfirmasi. Konfirmasi penting dilakukan pada hasil pengujian dengan primer pan-coronavirus dikarenakan 4 coronavirus manusia (HcoVs) endemik secara global: HCoV-229E, HCoV-NL63, HCoV-HKU1 serta HCoV-OC43, 2 yang terakhir adalah betacoronavirus. Dua betacoronavirus lain menyebabkan infeksi zoonosis pada manusia adalah MERS-CoV, diperoleh melalui kontak dengan unta dromedaris dan SARS yang timbul dari musang dan kelelawar tapal kuda yang tinggal di gua. Amplifikasi dan deteksi 2019-nCoV sekuensing spesifik dapat mendiagnostik tanpa memerlukan sekuensing selanjutnya. (2,4)
Setelah NAAT spesifik dikembangkan dan divalidasi, konfirmasi kasus-kasus infeksi virus baru akan didasarkan pada deteksi sekuens spesifik asam nukleat virus dengan reverse-transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR). Mikroskop elektron menunjukkan virus dengan morfologi yang khas: coronavirus. (2,4)
Data urutan genom virus yang lengkap telah diinformasikan secara resmi oleh WHO pada platform GISAID (https://www.gisaid.org/) dan menginformasikan pengembangan tes diagnostik spesifik untuk coronavirus ini. Diharapkan tes PCR yang tervalidasi akan segera tersedia. Sampai saat itu, tujuan pemeriksaan diagnostik adalah untuk mendeteksi penyebab pneumonia konvensional awal, untuk mendukung pengendalian penyakit, dan untuk laboratorium rujukan yang dapat melakukan deteksi pan coronavirus dan sekuencing yang tepat. (4)
Pemeriksaan Serologi
Pemeriksaan serologi dengan sampel serum dapat berguna untuk konfirmasi respon imunologik terhadap patogen dari kelompok virus spesifik, seperti coronavirus. Hasil pemeriksaan serologi terbaik memerlukan sepasang sampel serum (pada fase akut dan konvalesen). (4)
Pencegahan
Coronavirus (2019-nCoV) merupakan virus yang baru ditemukan, sehingga membutuhkan waktu beberapa tahun mengembangkan vaksin untuk mencegah virus berkembang. (1,2)
Rekomendasi pencegahan penyebaran infeksi : (1,2)
- Menjaga kebersihan secara rutin, termasuk mencuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik/ alcohol 70-80% pada seluruh permukaan tangan, terutama setelah memegang benda di fasilitas umum
- Menutupi mulut dan hidung ketika batuk dan bersin dengan menggunakan tissue atau siku tertekuk - segera buang tissue dan cuci tangan dengan bersih
- Hindari konsumsi produk dari hewan yang masih mentah atau belum matang, daging mentah, susu atau bagian tubuh hewan diolah dengan hati-hati, untuk menghindari kontaminasi
- Memasak daging dan telur dengan saksama.
- Hindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin.
- Menggunakan masker di tempat umum
- Ketika merasakan gejala penyakit pernafasan seperti demam, batuk atau kesulitan bernafas segera berobat ke fasilitas kesehatan dan beritahukan informasi perjalanan yang telah dilakukan
- Ketika mengunjungi pasar di mana terdapat kasus novel coronavirus, hindari kontak dengan hewan dan permukaan yangbersentuhan dengan hewan
Perawatan yang dapat dilakukan bagi pasien yang terinfeksi corona virus (1,2)
Saat ini belum ada pengobatan khusus untuk pasien yang terinfeksi coronavirus. Namun gejalanya dapat diterapi berdasarkan kondisi klinis pasien. Selain itu perawatan suportif bagi pasien yang terinfeksi penting untuk dilakukan.
Situasi Infeksi 2019-nCoV di indonesia
Pada tanggal 7 Januari 2020, Kementerian Kesehatan mengaktifkan kembali 100 rumah sakit rujukan Flu Burung sesuai SK Menkes nomor 414 tahun 2007, melalui surat dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, untuk mengupdate kemampuan, logistik, Standar Operasional Prosedur yang ada dalam upaya mengantisipasi hal-hal yang berkaitan dengan kasus nCoV. (5)
Daftar Rujukan Rumah Sakit untuk Infeksi 2019-nCoV : (5)
- RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
- RSU Cut Meutia Lhokseumawe
- RSU H. Adam Malik Medan
- RSU Kabanjahe
- RSU Pematang Siantar
- RSU Tarutung
- RSU Padang Sidempuan
- RSU Dr. M. Jamil Padang
- RSU Dr. Achmad Mochtar
- RSU Arifin Ahmad Pekan Baru
- RSU Kab. Karimun
- RSU Tanjung Pinang
- RSU Puri Husada Yogyakarta
- RS Otorita Batam
- RSU Raden Mattaher Jambi
- RSU Dumai
- RSU Dr. M. Hoesin Palembang
- RSU Lubuk Linggau
- RSU Kayu Agung, Sumatera Selatan
- RSD Kab. Lahat
- RSU Tanjung Pandan
- RSU Pangkal Pinang
- RSU Dr.M. Yunus Bengkulu
- RSU Arga Makmur Bengkulu Utara
- RSU Manna bengkulu Selatan
- RSU Abdul Moeloek Lampung
- RSU Kalianda Lampung
- RSU Mayjend HM Ryacudu Lampung
- RSU Ahmad Yani Lampung
- RSPI Dr. Sulianti Saroso Jakarta
- RSU Persahabatan Jakarta
- RSPAD Gatot Sobroto Jakarta
- RSU Dr. Hasan Sadikin Bandung
- RSU Dr. Slamet Garut
- RSU Gunung Jati Cirebon
- RSTP Dr. H.A. Rotinsulu Bandung
- RSU R.Syamsudin, SH Sukabumi
- RSU Indramayu
- RSU Subang
- RSU Serang
- RSU Tangerang
- RSU Dr. Kariadi Semarang
- RSU Dr. H. Soewondo Kendal
- RSU Dr. Moewardi Surakarta
- RSU Banyumas
- RSU Kudus
- RSU Dr. H RM Soeselo W, Tegal
- RSU Pekalongan
- RSU Tidar Magelang
- RSU Prof. Dr. Margono Soekarji Banyumas
- RSU Dr Suraji Tirtonegoro Klaten
- RSU Dr. Sardjito Yogyakarta
- RSU Panembahan Senopati Bantul
- RSU Dr. Soetomo Surabaya
- RSU Dr. Saiful Anwar Malang
- RSU Dr. Soebandi Jember
- RS Dr R Koesma Tuban
- RS Dr S Djatikoesoemo Bojonegoro
- RS Pare
- RS Blambangan Banyuwangi
- RS Dr Soedono Madiun
- RSU Sanglah Bali
- RSU Tabanan
- RSU Sanjiwani Gianyar
- RSU Mataram
- RSU Raba Bima
- RSU Dr R Sudjono Lombok
- RSU Praya Lombok Tengah
- RSU Prof. Dr. WZ Johanes Kupang
- RSU Dr TC Hillers Maumere
- RSU Dr. Sudarso Pontianak
- RSU Dr Abdul Aziz Singkawang
- RSU Sintang, Kalbar
- RSU Dr. Doris Sylvanus, Palangkaraya
- RSU Dr Murjani Sampit
- RSU Ulin Banjarmasin
- RSU H Boejasin Pelaihari
- RSU Tarakan
- RSU Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan
- RSU H A Wahab Sjahranie Samarinda
- RSU Kota Bontang
- RSU Panglima Sebaya, Paser
- RSU Tanjung Selor
- RSU Prof.DR. RD Kandou Manado
- RSU Dr Sam Ratulangi Manado
- RSU Prof.Dr.H.Aloei Saboe Gorontalo
- RSU Undata Palu
- RSU Luwuk banggai
- RS MokopidoToli-Toli
- RSU Kolonedale Morowali
- RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
- RSU Andi Makassar Parepare
- RSU Lakipadada Tana Toraja
- RS Islam Faisal Makassar
- RS Akademis Jaury Makassar
- RSU Sinjai
- RSU Dr. M Haulussy Ambon
- RSU Kendari
- RSU Chasan Basoeri Ternate
- RSU Jayapura
Selain itu, Kemenkes melalui Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat bersama Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat menyediakan media komunikasi baik secara substantif gejala atau tanda yang perlu diketahui oleh masyarakat. (5)
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Kementerian Kesehatan : Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (5)
Sumber
- Coronavirus [Internet]. Who.int. 2020 [cited 28 January 2020]. Available from: https://www.who.int/health-topics/coronavirus
- Coronavirus | Home | CDC [Internet]. Cdc.gov. 2020 [cited 28 January 2020]. Available from: https://www.cdc.gov/coronavirus
- [Internet]. 2020 [cited 28 January 2020]. Available from: https://www.washingtonpost.com/world/2020/01/22/mapping-spread-new-coronavirus/?arc404=true
- Laboratory testing for 2019 novel coronavirus (2019-nCoV) in suspected human cases. World Health Organization; 2020 p. WHO/2019-nCoV/laboratory/2020.3.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia [Internet]. Kemkes.go.id. 2020 [cited 28 January 2020]. Available from: https://www.kemkes.go.id/article/view/20012200002/virus-corona-dari-cina-diduga-menular-antar-manusia.html