Lacak Penyebab Infertilitas Untuk Mengatasi Dengan Tepat

30 November 2017

"Infertilitas, seperti yang banyak terjadi di negara-negara Barat, bisa terlihat pada...

"Infertilitas, seperti yang banyak terjadi di negara-negara Barat, bisa terlihat pada pasangan suami-isteri yang sudah menikah selama 12 bulan berturut-turut tidak terjadi kehamilan," kata dr. Imelda E B. Hutagaol, SpOG(K), dokter spesialis kebidanan & kandungan RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FK UNRI), Pekanbaru.

Penyebab-penyebab yang perlu diketahui

"Untuk mengetahui masalah kesuburan itu, kita harus melakukan pemeriksaan. Pada wanita dilakukan dengan pemeriksaan USG dan tes vagina untuk menilai bagaimana kondisi ovarium, uterus, serviks, dan endometrium. USG biasanya dilakukan pada hari ketiga haid. Apakah ada kelainan pada vagina? Juga dilihat struktur alat reproduksi tersebut, semuanya harus lengkap. Posisinya pun harus benar. Ovariumnya normal atau tidak," kata dr. Imelda.

"Pemeriksaan HSG (Histosalphingography) itu adalah uji tuba untuk melihat kondisinya dengan memasukkan cairan kontras ke dalam uterus untuk membantu pencitraan foto rontgen yang kita ambil. Apakah ada pembengkakan atau penyumbatan? Kemudian, kelainan dalam rongga rahim juga bisa kita lihat, apakah ada kelainan uterus yang tidak tumbuh dengan sempurna. Bercabang?" lanjutnya.

Menurut dr. Imelda, sebelum ada pemeriksaan hormonal yang canggih masalah infertilitas bisa diketahui dari pemeriksaan USG dengan melihat kondisi ovarium. "Sekarang sudah dapat dilakukan pemeriksaan yang lebih cepat dan akurat untuk menentukan keberhasilan terapi kesuburan dengan pemeriksaan anti mullerian hormone (AMH) untuk mengetahui seberapa banyak cadangan folikel sel telur," katanya.

"Sedangkan pada pria dilakukan analisis sperma. Ini parameter yang paling bagus. Kalau kualitas spermanya jelek, akan ada pemeriksaan lanjutan, misalnya pemeriksaan hormon, atau pemeriksaan lanjutan, misalnya pemeriksaan hormon, atau pemeriksaan kondisi testis," lanjut dr. Imelda.

"Infertilitas itu pada pria bisa diturunkan, karena kasusnya lebih banyak disebabkan faktor kualitas sperma. Sedangkan, untuk wanita tidak, penyebabnya bukan hanya faktor ovarium saja, tapi juga masalah anatomi. Bisa jadi dari awal wanita itu sudah ada kelainan, misalnya ada uterus tapi vaginanya tidak terbentuk sempurna," kata dr. Imelda.

Tips bagi mereka yang mengalami infertilitas

"Bila kesuburan itu menjadi masalah, konsultasikanlah ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Usahakan datang pada saat menstruasi, karena itulah saat terbaik untuk menilai kondisi ovarium dan uterus. Terus, ajak suami, jangan datang sendiri. Di indonesia ini ada pendapat awam yang sampai saat ini meyakini bahwa pasangan yang tidak subur itu yang salah adalah pihak wanitanya. Padahal dari penelitian terakhir, ternyata pria itu makin banyak yang mengalaminya. Bahkan, walaupun muda usianya, 20 tahun, pun bisa ada masalah. Ceritakan masalah yang utama. Adakah gangguan haid. Jujur apa adanya beri tahu kepada dokter, jangan disembunyikan, nanti dokternya bisa susah mengatasinya," kata dr. Imelda menyarankan.

"Yang jelas, kalau sudah di-USG dokter akan membuat rangkuman. Terapinya nanti akan bagaimana sesuai dengan kelainan yang ditemukan itu. Kalau memang harus dikoreksi, misal dengan operasi, sebaiknya dilakukan, karena tujuannya untuk memperbaiki. Untuk wanita yang terlalu kurus, juga lakukan perbaikan. Pola makan harus diperhatikan, karena ada pengaruhnya. Nanti bisa dilihat jenis makanannya apakah cukup karbohidrat, lemak, protein, dan serat? Dan mana yang perlu ditambahkan," tutup dr. Imelda.