Lifestyle, baik pola makan sehat, pola aktivitas sehat, serta pengelolaan stress merupakan hal yang penting dan perlu diperhatikan untuk tindakan pencegahan penyakit jantung koroner dan stroke yang sekarang ini banyak melanda usia produktif.
Jakarta, 21 Mei 2016 - Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit mematikan nomor satu di dunia. Menurut definisi kardiovaskular dari World Health Organization (WHO), penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah. Ada banyak macam penyakit kardiovaskular, tetapi yang paling umum dan paling terkenal adalah penyakit jantung koroner dan stroke. Menurut data dari WHO tahun 2008, angka kematian akibat penyakit kardiovaskular diperkirakan akan meningkat menjadi 17,5 juta hingga 20 juta per tahun pada 2015 dan akan terus meningkat hingga 30 juta pertahun tahun 2030.
Atas akar permasalahan tersebut, Laboratorium Klinik Prodia mengkampanyekan pencegahan penyakit jantung koroner dan stroke bagi seluruh masyarakat Indonesia dengan roadshow talkshow di 21 kota besar. Talkshow kali ini diadakan di De Leila Cafe FX Plaza Jakarta, dengan tema “Berdenyut Sampai Usia Lanjut”. Narasumber yang hadir pada talkshow ini adalah Dr. Eka Ginanjar, SpPD, KKV , Dr. Andi Kurniawan, SpKO, Frederica, S.Si. Dan dimoderatori oleh Ujang Saeful Hikmat, s.Si. Melalui talkshow ini diharapkan masyarakat Indonesia mengenali tanda-tanda PJK dan stroke, serta memahami tindakan preventif untuk mencegah terjadinya PJK dan stroke.
Acara dibuka oleh dra. Ampi Retnowardhani, MSi selaku Regional Head Area 3. Ampi mengatakan bahwa ajang ini merupakan wadah bertukar informasi seputar pentingnya kebiaasaan mengecek kesehatan tubuh secara rutin agar kita dapat lebih peka dan mengetahui lebih dini timbulnya penyakit serius, termasuk jantung koroner dan stroke yang kian melanda usia produktif.
Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan stroke adalah penyakit yang banyak menyerang penduduk Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat penyempitan/penyumbatan di dinding pembuluh darah koroner yang mencegah darah mengalir ke jantung atau otak. Penyebab penyakit ini adalah adanya endapan lemak dan kolesterol pada dinding pembuluh darah yang menyuplai hati atau otak. PJK seringkali disebut sebagai “silent killer".
Sebagai laboratorium klinik yang mengedepankan tindak preventif, khususnya dalam penatalaksanaan penyakit degeneratif kardiovaskular, Prodia menyediakan berbagai macam tes kesehatan, dimulai dengan skrinning sebagai pemeriksaan awal, dimana berbagai panel check-up kesehatan telah disediakan untuk mempermudah masyarakat dalam memilih jenis pemeriksaan yang paling sesuai dengan usia dan kondisi kesehatannya. Diantaranya Profil Lemak, Panel Check-Up Young Generation (18-30 Tahun), Panel Check-Up dan Check-Up Plus (>30 tahun), serta Panel Risiko PJK/ Stroke. Selain itu, Prodia juga telah menyediakan Panel Wellness Testing sebagai pemeriksaan lanjutan untuk mereka yang berisiko mengalami gangguan kardovaskular.
Dalam pemaparannya, Dr. Eka Ginanjar, SpPD., KKV, menjelaskan bahwa faktor risiko penyakit kardiovaskular ada yang bisa dimodifikasi dan ada yang tidak bisa dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi adalah usia, jenis kelamin, riwayat keluarga dan ras. Faktor risiko yang bisa dimodifikasi adalah dislipidemia (gangguan lemak dalam darah), diabetes, hipertensi, obesitas dan kebiasaan merokok. “Untuk mencegah terjadinya penyakit kardiovaskular, dapat dilakukan deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan laboratorium” ujarnya lagi.
Sedangkan, Dr. Andi Kurniawan, SpKO, menjelaskan tentang pentingnya olahraga sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan kebutuhan jenis olah raga yang sesuai dengan usia.
Frederica, S.Si, selaku pembicara dari Prodia menyarankan untuk segera mencegah penyakit kardiovaskular dengan cara konsultasi dokter, melakukan diet dan pengobatan secara rutin, hidup teratur, berolahraga secara teratur, dan tentunya melakukan pemeriksaan laboratorium secara rutin. Pasien berisiko rendah yang mengalami kejadian kardiovaskular disarankan melakukan check-up secara rutin setiap 6 bulan, pasien berisiko menengah disarankan melakukan pemantauan kesehatan selama 3 bulan berupa pemeriksaan lab, imaging, diet dan olahraga secara teratur sesuai konsultasi dari dokter, dan pasien berisiko tinggi diharapkan segera melakukan konsultasi dengan dokter spesialis jantung yang direkomendasikan.
Memasuki era Next Generation Medicine, Lab Klinik Prodia bertransformasi dengan meluncurkan visi baru di tahun 2016: Layanan Kesehatan Terpercaya Menunjang Pengobatan Generasi Baru (Transforming towards Reliable Next Generation Health Care). Demi mencapai visi ini, Prodia mengembangkan berbagai teknologi dan aplikasi baru, antara lain di bidang diagnostik molekuler, Mass Spectrometry, dan teknologi multiplex di laboratorium klinik, dengan didukung oleh sistem validasi metode yang kuat. Semua ini adalah persembahan Prodia untuk Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi :
Reskia Dwi Lestari, SE, MM
Marketing Communication Manager
Laboratorium Klinik Prodia
Jln. Kramat Raya 150 Jakarta 10430
Telp. : (021) 314 4182 ext. 3767
Email : reskia.dwi@prodia.co.id / marcomm@prodia.co.id