Prodia Healthy Fun Festival Ajak Millenial Terapkan Gaya Hidup Sehat

19 March 2019

YOGYAKARTA, 17 Maret 2019 – Di tahun ke-tiga penyelenggaraan Prodia...

YOGYAKARTA, 17 Maret 2019 – Di tahun ke-tiga penyelenggaraan Prodia Healthy Fun Festival (HFF), Yogyakarta menjadi kota pertama sekaligus pembuka serangkaian Prodia HFF 2019 yang akan diselenggarakan di 5 kota besar di Indonesia, yaitu Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Jakarta.

Prodia mengajak millenial usia 25-35 tahun untuk mulai menerapkan gaya hidup sehat dan memerhatikan kesehatan sejak dini, salah satunya dengan rutin melakukan check-up. Kehidupan generasi millenial yang sangat dinamis dengan segudang aktivitas tak jarang membuat mereka mengabaikan satu hal penting, yaitu kesehatan. Gaya hidup sehat diterapkan oleh millenial dalam beberapa jenis kegiatan kesehatan seperti olahraga yang cukup, work life balance, menjaga pola makan dan mencukupi kebutuhan air putih di dalam tubuh. Akan tetapi yang rutin melakukan check-up mayoritas memang sudah memiliki riwayat penyakit tertentu.

Melalui gerakan #LetsCheckUp, Prodia HFF 2019 memberikan 1750 check-up gratis dan menantang millenial di masing-masing kota untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar sehat. Check-up yang diberikan di antaranya adalah pemeriksaan glukosa sewaktu, kolesterol total dan pemeriksaan fungsi hati. Check-up secara cuma-cuma ini dapat diperoleh dengan mendaftarkan diri di microsite healthyfunfest.prodia.co.id.

“Banyak anak muda yang melakukan check-up rutin 6 bulan sekali dikarenakan ingin mengetahui kondisi fisik dan riwayat kesehatan dirinya. Akan tetapi ada juga yang mengatakan tidak perlu rutin, tergantung kebutuhan karena merasa baik-baik saja dan takut akan hasil, terlebih tidak ingin mengganti kebiasaan selama ini,” jelas Reskia Dwi Lestari Marketing Communications Manager Prodia.

Reskia menambahkan, tidak hanya mensupport millenial dengan edukasi, Prodia juga menyediakan fasilitas yang dibutuhkan anak muda. "Kami menyediakan layanan e-Prodia yang memudahkan millenial yang hidup di era digital untuk bisa dengan mudah mengakses layanan kami, mulai dari registrasi, pembayaran, sampai melihat hasil pemeriksaan. e-Prodia dapat diakses melalui mobile apps (Prodia Mobile), website, dan chatbot,” jelas Reskia.

Tidak hanya itu, dengan ikut dalam gerakan #LetsCheckUp, peserta telah memberikan donasi sebesar Rp 5.000,-/orang. Kemudian jika diperoleh hasil check-up yang baik (normal), maka donasi yang diberikan secara langsung bertambah Rp 50.000,-. Seluruh donasi tersebut dipersembahkan oleh Prodia dan akan disalurkan bagi komunitas maupun organisasi yang membutuhkan.

Prodia HFF 2019 kota Yogyakarta diadakan di Jogja City Mall pada hari Minggu, 17 Maret 2019. Mengusung tema “Back to 90’s” dalam acara ini millenial dapat berpartisipasi dan menyaksikan SKJ Competition, F&B Bazaar, berkesempatan mendapatkan doorprize menarik serta dihibur oleh penampilan spesial bintang tamu Yura Yunita dan Diskoria.
Rangkaian kegiatan edukasi kesehatan lain pada Prodia HFF 2019 adalah Seminar Nasional Awam dengan tema “Get Nutrified? Ask Your DNA!” yang diselenggarakan di 22 kota di Indonesia. Hadir sebagai pembicara pada Seminar Nasional Awam Yogyakarta adalah dr. Dian K.Nurputra, M.Sc, Ph.D, SpA dan Novi Hastuti, M.Sc, Apt. yang memaparkan lebih jauh mengenai personalized nutritions sebagai salah satu layanan dari Prodia Genomics.

dr. Dian mengatakan, kesadaran masyarakat kita masih cukup rendah dalam menerapkan personalized nutritions, padahal hal tersebut penting untuk dilakukan. “Kebutuhan nutrisi setiap individu berbeda satu sama lain, nutrisi yang cukup dan baik untuk satu orang belum tentu cukup di orang lainnya, terutama di kalangan anak-anak dan remaja milenial yang sedang tumbuh. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui kebutuhan nutrisi apa yang tepat untuk diri kita agar kesehatan terjaga dan membantu dalam mencegah timbulnya beragam penyakit.”

***

Tentang PT Prodia Widyahusada Tbk.

Laboratorium Klinik Prodia didirikan pertama kali di Solo pada 7 Mei 1973 oleh beberapa orang idealis berlatar belakang pendidikan farmasi. Sejak awal, Bapak Andi Widjaja beserta seluruh pendiri lainnya tetap menjaga komitmen untuk mempersembahkan hasil pemeriksaan terbaik dengan layanan sepenuh hati.

Sebagai pemimpin pasar, sejak 2012 Prodia merupakan satu-satunya laboratorium dan klinik di Indonesia dengan akreditasi College of American Pathologists (CAP). Sehingga kualitas hasil tes dari laboratorium Prodia sejajar dengan laboratorium internasional.

Pada 7 Desember 2016, Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana Prodia sebagai emiten ke-15 di tahun 2016, dengan kode saham “PRDA”. Dalam aksi korporasi itu, Prodia telah menawarkan saham perdana sebanyak 187,5 juta lembar saham. Dengan demikian, dana yang diraih dari penawaran umum perdana saham (IPO) perseroan mencapai sebesar Rp1,22 triliun.

Hingga saat ini, Prodia telah mengoperasikan jejaring layanan sebanyak 294 outlet, termasuk 146 laboratorium klinik di 34 provinsi dan 123 kota di seluruh Indonesia, beberapa diantaranya merupakan Prodia Health Care (PHC) yakni layanan wellness clinic yang berbasis personalized medicine serta specialty clinics yang terdiri dari Prodia Children’s Health Centre (PCHC), Prodia Women’s Health Centre (PWHC) dan Prodia Senior Health Centre (PSHC).

Prodia selalu mengembangkan tes-tes pemeriksaan terbaru serta melengkapi jenis tes dan panel pemeriksaan kesehatan agar dapat melayani kebutuhan pemeriksaan kesehatan masyarakat Indonesia yang semakin hari semakin meningkat. Saat ini, terdapat kurang lebih 700 jenis tes pemeriksaan kesehatan yang dapat dilakukan oleh Prodia secara mandiri.

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

Reskia Dwi Lestari                                                                                                    
Marketing Communications Manager
PT Prodia Widyahusada Tbk.    
Ph.        +62-21 3144182 ext 3768    
E-mail  marcomm@prodia.co.id