Prodia Implementasikan Sistem Automasi Pemeriksaan Laboratorium untuk Penyakit Autoimun

05 April 2019

JAKARTA, 4 April 2019 – PT Prodia Widyahusada Tbk (Kode saham: PRDA)...

JAKARTA, 4 April 2019 – PT Prodia Widyahusada Tbk (Kode saham: PRDA) menjalin kerjasama strategis dengan EUROIMMUN South East Asia (SEA) Pte Ltd menggunakan sistem automasi laboratorium untuk pemeriksaan laboratorium untuk penyakit autoimun. Acara Launching Europattern and IF Sprinter ini dihadiri oleh Direktur Utama, Prodia Dewi Muliaty; Direktur Operasi & IT Andri Hidayat; Direktur PT Inti Makmur Meditama Susan Hermiati; Business Director EUROIMMUN South East Asia Chewling Tan; Product Manager EUROIMMUN South East Asia, Lusiana Lim; beserta jajaran manajemen Prodia lainnya.  Kolaborasi antara Prodia dan EUROIMMUN ini bertujuan untuk menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan yang lebih baik bagi pasien penderita penyakit autoimun, meningkatkan efisiensi, serta mempercepat waktu selesai hasil pemeriksaan (turn around time).  

Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, menjelaskan bahwa pemanfaatan sistem automasi pada pemeriksaan ini akan meningkatkan efisiensi laboratorium. “Penggunaan sistem automasi untuk  pemeriksaan laboratorium akan meningkatkan kapasitas jumlah sampel pasien yang dapat diproses per hari. Selain itu, melalui sistem ini, Prodia dapat menyediakan pemeriksaan autoimun secara komprehensif,” tutur Dewi di sela-sela Launching Europattern and IF Sprinter di Prodia Tower, Jakarta (4/4).  

Sebagai laboratorium klinik terdepan yang telah bertransformasi menjadi Next Generation Health Care Provider dengan jejaring pemeriksaan terbesar di Indonesia, Prodia menerima sekitar 3.000 sampel pemeriksaan setiap hari dari seluruh Indonesia. Sejak tahun 2017, terdapat peningkatan jumlah permintaan kelompok serologi untuk pemeriksaan alergi sebesar 70% dan pemeriksaan Anti Nuclear Antibody (ANA) sebesar 15%. Dengan adanya sistem automasi untuk pemeriksaan serologi ini, Prodia dapat mengoptimalisasikan proses kerja (workflow) pemeriksaan serologi, membantu diagnosis penyakit autoimun serta meningkatkan efisiensi laboratorium dengan mengurangi turn around time dari 6 jam menjadi 4.5 jam. Dengan adanya sistem Total Laboratory Automation (TLA) ini, Prodia dapat meningkatkan efisiensi dari segi biaya dan sumber daya manusia (SDM).

Di masa mendatang, sistem automasi juga akan diterapkan pada proses kerja pemeriksaan Anti-Neutrophilic Cytoplasmic Antibodies (ANCA), Anti Smooth Muscle Antibody (ASMA), yang termasuk dalam kelompok tes autoimun dan pemeriksaan lainnya sehingga Perseroan dapat menggunakan sistem automasi EUROIMMUN secara maksimal.

President of APAC Group and Managing Director of EUROIMMUN (SEA) Pte Ltd Li Chuan, mengatakan bahwa kerjasama dengan Prodia merupakan salah satu langkah penting dalam menyediakan pemeriksaan serologi terdepan di Indonesia. Founder dan CEO EUROIMMUN Dr. Winfried Alexander Stöcker juga menambahkan bahwa, “EUROIMMUN berkomitmen untuk meningkatkan pemeriksaan serologi. Kami sangat bangga bisa bekerjasama dengan Prodia yang memiliki kesamaan misi dalam menyediakan diagnosa yang lebih baik,” kata Winfried.
Sebelumnya, Prodia juga telah menggunakan sistem Total Laboratory Automation (TLA) untuk pemeriksaan laboratorium rutin lainnya di pusat rujukan nasional atau PNRL (Prodia National Reference Lab) yang berlokasi di Prodia Tower, Jakarta. Lab Automasi Prodia ini memungkinkan Prodia untuk meningkatkan kemampuan pemeriksaan dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan lebih cepat. Saat ini, jumlah sampel per tahun lebih dari 550.000, dan estimasi jumlah sampel dalam 5 (lima) tahun kedepan akan meningkat 2 (dua) kali lipat. Total Laboratory Automation PNRL di Prodia cabang Kramat mulai efektif beroperasi per 17 Desember 2018.

Prodia juga telah meluncurkan Pemeriksaan Cancer Risk (CArisk) yang merupakan pemeriksaan genomik yang digunakan untuk menganalisis lebih dari 64 gen dan 65 varian terkait dengan risiko 9 jenis kanker yaitu kanker payudara, usus besar atau kolorektal, serviks, hati, pankreas, paru, lambung, tiroid dan uterus. Adapun pemeriksaan genomik risk lainnya yang akan dikembangkan, dapat digunakan untuk memprediksi risiko penyakit kardiovaskular, hipertensi, diabetes, dan autoimun berdasarkan genetiknya.

Disamping itu, Prodia juga menyediakan pemeriksaan mutasi gen EGFR ctDNA dan ultrasensitive EGFR Mutation T790M untuk menetapkan pengobatan kanker paru; ProHealthy Gut untuk pemeriksaan kesehatan usus, ProSafe untuk pemeriksaan non-invasive prenatal testing (NIPT) yaitu pemeriksaan unggulan untuk memprediksi risiko kehamilan bayi down syndrome; serta kerjasama rujukan Analisis Telomere untuk mengetahui usia biologis individu. Prodia merupakan laboratorium klinik pelopor di Indonesia yang menyediakan tes-tes pemeriksaan terbaru.

******

Tentang PT Prodia Widyahusada Tbk.
 
Laboratorium klinik Prodia didirikan pertama kali di Solo pada 7 Mei 1973 oleh beberapa orang idealis berlatar belakang pendidikan farmasi. Sejak awal, Dr. Andi Widjaja, MBA beserta seluruh pendiri lainnya tetap menjaga komitmen untuk mempersembahkan hasil pemeriksaan terbaik dengan layanan sepenuh hati.

Sebagai pemimpin pasar, sejak 2012 Prodia merupakan satu-satunya laboratorium dan klinik di Indonesia dengan akreditasi College of American Pathologists (CAP). Sehingga kualitas hasil tes dari laboratorium Prodia sejajar dengan laboratorium internasional.
 
Pada 7 Desember 2016, Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana Prodia sebagai emiten ke-15 di tahun 2016, dengan kode saham “PRDA”. Dalam aksi korporasi itu, Prodia telah menawarkan saham perdana sebanyak 187,5 juta lembar saham. Dengan demikian, dana yang diraih dari penawaran umum perdana saham (IPO) perseroan mencapai sebesar Rp1,22 triliun.

Hingga saat ini, Prodia telah mengoperasikan jejaring layanan sebanyak 294 outlet, termasuk 146 laboratorium klinik di 34 provinsi dan 123 kota di seluruh Indonesia, beberapa diantaranya merupakan Prodia Health Care (PHC) yakni layanan wellness clinic yang berbasis personalized medicine serta specialty clinics yang terdiri dari Prodia Children’s Health Centre (PCHC), Prodia Women’s Health Centre (PWHC) dan Prodia Senior Health Centre (PSHC).    
 
Untuk informasi lebih lanjut, dapat mengunjungi www.prodia.co.id atau menghubungi:

Marina Eka Amalia

Legal Head & Corporate Secretary

PT Prodia Widyahusada Tbk

Ph. +62-21-3144182 ext 3816

Email corporate.secretary@prodia.co.id

Magdalena Vandry

Investor Relation Head

PT Prodia Widyahusada Tbk

Ph. +62-21-3144182 ext 3775

Email investor.relation@prodia.co.id