Prodia Raih Gelar Laboratorium Klinik Terbaik

09 June 2016

Penghargaan merk-merk terbaik di Indonesia, Indonesia Original Brand (IOB) 2016 resmi digelar di...

Penghargaan merk-merk terbaik di Indonesia, Indonesia Original Brand (IOB) 2016 resmi digelar di Ballroom C Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (9/6/2016) malam. Dan yang menggembirakan adalah Laboratorium Klinik Prodia berhasil meraih gelar Indonesia Original Brand 2016 untuk kategori Laboratorium Klinik Terbaik di Indonesia mengalahkan pesaing-pesaingnya saat ini. Penghargaan ini diterima langsung oleh Dra. Tetty Hendrawati, M.Kes selaku Vice President General Affairs Prodia dan diserahkan langsung oleh Rochmat Purwadi selaku Direktur Business Digest SWA dan Kusnan M. Djawahir selaku pemimpin redaksi SWA online.

Indonesia Original Brand 2016 merupakan penghargaan yang diberikan oleh Majalah SWA kepada pemegang merek terbaik yang  tersebar di seluruh Indonesia, melalui survei yang dilakukan secara multistage random sampling pada 1-19 Februari 2016 dan kombinasi booster sampling pada 7-22 Maret 2016. Survei ini melibatkan 5.070 responden di 6 kota besar Indonesia, yaitu area jabodetabek, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar.

Indonesia Original Brand dibentuk oleh empat variabel, yaitu satisfaction, loyalty, advocacy, dan local brand competitive level. Satisfaction adalah kemampuan meek memenuhi fungsi utama, yaitu kualitas merek serta perbandingan manfaat dan biaya. Loyalty adalah seberapa besar responden benar-benar menyukai sebuah merek dan kemungkinan menggunakan merek tersebut di masa depan. Advocacy adalah seberapa kuat sebuah merek menciptakan faktor word of mouth, rekomendasi pengguna terhadap merek dan daya tolak merek dari isu negatif. Local brand competitive level  adalah tingkat kompetisi merek terhadap merek asing. Dengan adanya variabel Local Brand Competitive Level, metodologi ini tidak saja menjaring merek-merek lokal terbaik dari sisi kepuasan pelanggan, loyalitas dan advokasi, tetapi juga merek-merek lokal yang dipersepsikan responden akan mampu bersaing dengan merek asing untuk produk yang sejenis.  

Menurut Nurding Sobari, Konsultan Senior Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, persaingan antar merek tahun ini sangat ketat. Hal ini terlihat dari perbedaan angka yang kecil dalam penilaian responden. Siapa pun jawaranya, mereka pasti bukan muncul secara tiba-tiba, melainkan melalui proses membangun merek yang panjang. Kalau pun ada merek yang tiba-tiba muncul langsung hebat, biasanya justru dengan mudah tiba-tiba hilang.

“Jadi, membangun merek pasti melalui proses,” lanjutnya menunjuk merek-merek pemenang yang umumnya sudah ada sejak lama dan sudah panjang di pasar. “Tidak heran jika sulit mengalahkan mereka,” tambah Nurdin.

Dalam survei yang dilakukan pun ada beberapa kriteria yang yang digunakan agar sebuah merek bisa masuk dalam survei IOB. Pertama, lahir dan dipatenkan di Indonesia. Kedua, usia merek minimum lima tahun. Ketiga, kinerja mereknya layak dibanggakan (termasuk pemain top di industrinya). Keempat, ada konsep R&D produksi dan branding yang jelas, bukan sekedar impor pekerjaan (outsourcing). Artinya, hasil survey IOB ini bisa melihat merek-merek asli Indonesia yang sukses di pasar karena memiliki kinerja yang bagus, pangsa pasar signifikan, brand awareness atau ekuitas merek tinggi dan telah survive, serta tidak kalah bersaing dengan merek asing (global).

Penilaian yang didapat, Prodia memperoleh IOB index tertinggi di antara para pesaingnya, yaitu meraih 7,50. Gelar Laboratorium Klinik terbaik yang diraih dalam IOB 2016 oleh Prodia ini merupakan kali ketiga secara berturut-turut dan hal ini merupakan pencapaian yang membanggakan khusunya bagi Prodia.

Prestasi ini menjadi motivator bagi Prodia untuk terus berkarya tanpa henti dengan ketulusan meningkatkan mutu dan produk layanan demi kepuasan pelanggan.  Selain itu prestasi ini juga merupakan kebanggaan bagi Prodia karena berhasil memberikan layanan berkualitas bagi seluruh insan yang bergabung di Prodia sesuai dengan komitmennya yaitu Love for Quality.***