SEHATNYA REPRODUKSI, HARMONISNYA RUMAH TANGGA

01 January 1970

Pentingnya menjaga kesehatan reproduksi untuk menghasilkan generasi penerus yang sehat merupakan...

Pentingnya menjaga kesehatan reproduksi untuk menghasilkan generasi penerus yang sehat merupakan tanggung jawab bagi setiap individu. Namun ternyata, tidak sedikit pasangan yang sulit sekali memperoleh keturunan bahkan setelah beberapa tahun menikah. Hal tersebut membuktikan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan reproduksi masih sangat kurang. Sebagai laboratorium klinik terbaik dan terpercaya di Indonesia, Prodia berupaya mewujudkan pasangan sehat dan cerdas dengan memberikan program edukasi mengenai kesehatan reproduksi. Program ini diwujudkan melalui talkshow di 18 kota besar bertemakan "Reproduksi Sehat, Keluarga Hangat" dan hari ini giliran Denpasar,  bertempat di Sanur Paradise Plaza Hotel - Bali dengan mengundang beberapa narasumber yaitu dr. Made Suyasa Jaya, SpOG (K), Prof. Dr. dr. Jahja Alex Pangkahila, M.Sc, Sp.And, Nancy Pakpahan Apt., M.Kes dan Lukas Elbi yang bertindak sebagai moderator. Pada kesempatan hari ini, disamping Bali seminar juga dilaksanakan secara serentak di  Solo, Banda Aceh, dan Manado.

Acara dibuka oleh Antonius Subarno selaku Branch Manager Prodia Denpasar yang memaparkan tujuan diselenggarakannya talkshow ini. Beliau mengatakan bahwa talkshow yang dikemas dalam bentuk fun namun tetap ilmiah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan reproduksi, memberikan pengetahuan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi kepada calon pasangan siap nikah, pasangan usia subur dan pasangan dengan kasus kesuburan, serta memperkenalkan pemeriksaan terkait kesehatan reproduksi pria dan  wanita seperti panel Ammenorhea, penyakit infeksi (PID: pelvic inflammatory disease) dan panel kesuburan pria.

  1. Made Suyasa Jaya, SpOG (K) menjelaskan bahwa kesehatan reproduksi merupakan aspek yang sangat penting bagi setiap pasangan yang telah atau bahkan yang akan menikah agar mereka dapat menikmati kehidupan seksualnya dan mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksi secara sehat dan aman. Masalah yang terjadi pada kesehatan reproduksi dimana pasangan tidak mampu memperoleh keturunan setelah melakukan hubungan seksual secara teratur selama 1-2 tahun disebut infertilitas. "Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi ternyata masih sangat kurang. Hal ini terlihat dari kasus infertilitas telah meningkat lebih dari 10%, khususnya bagi negara berkembang seperti Indonesia" imbuh dr. Made Suyasa Jaya, SpOG (K) dalam acara talkshow tersebut.

Fakta mengungkapkan bahwa gangguan reproduksi pada pria dapat berakibat terhadap kualitas sperma yang tidak baik, infeksi saluran reproduksi, disfungsi ereksi dan ejakulasi dini. Pada wanita, gangguan kesehatan reproduksi bisa beragam mulai dari gangguan hormon, penyakit infeksi panggul, infertilitas, kista hingga kanker leher rahim. Hal inilah yang seringkali dihadapi para pasangan sehingga sulit untuk memperoleh keturunan. “Penyebab infertilitas yang umumnya ditemukan pada pria diantaranya gangguan seksual, menderita diabetes melitus, adanya kelainan hormonal, sumbatan pada saluran sperma, infeksi buah zakar dan kelainan bawaan dalam struktur organ reproduksinya. Selain itu, produksi sperma dapat mengalami kondisi abnormal, disebabkan oleh gangguan hormonal (hypogonadotropic hypogonadisme, hypergonadotropic hypogonadisme, irreversible germs failure, testosterone resistance) dan non hormonal (suhu panas, riwayat penyakit diabetes melitus, infeksi, varises pada testis atau varicoceles, merokok, kebiasaan mengonsumsi alkohol).” ungkap Prof. Dr. dr. Jahja Alex Pangkahila, M.Sc, Sp.And.

Dalam talkshow ini Prof. Dr. dr. Jahja Alex Pangkahila, M.Sc, Sp.And menjelaskan bahwa idealnya siklus haid pada wanita terjadi ± 28 hari dan haid berlangsung antara 4-5 hari. Apabila terjadi gangguan pada siklus haid maka individu tersebut mengalami Ammonorhea, yaitu suatu kondisi tidak terjadinya haid pada masa pubertas maupun dewasa. Penyandang Ammenorrhea sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium agar dapat segera diobati.

Masalah lain yang sering terjadi pada wanita selain Ammenorrhea adalah PID atau pelvic inflammatory disease, yaitu penyakit radang panggul pada wanita karena adanya infeksi rahim, tuba falopi dan organ reproduksinya. PID umumnya terjadi pada wanita berusia 15-24 tahun yang disebabkan oleh faktor penyakit menular seksual (PMS) yaitu karena terinfeksi bakteri gonorrhea (GO) dan chlamydia; dan faktor penyakit non PMS yaitu karena alat kontrasepsi/IUD dan melahirkan. Gejala PID diantaranya nyeri abdomen bagian bawah, demam, nyeri saat berhubungan, nyeri saat berkemih dan siklus mensturasi yang tidak teratur. “PID dapat dicegah dan diobati dengan melakukan pemeriksaan laboratorium seperti Anti Chlamydia trachomatis IgG dan IgM, hematologi lengkap, hsCRP, kultur urin (optional) dan USG Pelvic transvaginal.” perjelas belau. 

Nancy Pakpahan Apt., M.Kes juga memaparkan mengenai beberapa jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh para pasangan agar dapat mengetahui status kesehatan reproduksinya. Bagi para pria dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan laboratorium seperti analisis sperma, urinalisis, LH & FSH, prolactin, FAI dan ASA, sedangkan untuk para wanita dianjurkan menjalani pemeriksaan TSH, prolaktin, LH & FSH dan estradisol.

“Melalui seminar nasional ini, Laboratorium Klinik Prodia mengingatkan masyarakat bahwa kesehatan reproduksi sangatlah penting untuk diketahui sejak dini sebab berawal dari pasangan yang cerdas dan sehat maka akan terlahir generasi penerus yang cerdas dan sehat juga” ungkap Nancy Pakpahan Apt., M.Kes menutup acara.

 

 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi :

 

Ampi Retnowardani                                                   Reskia Dwi Lestari

Marketing Communication Manager              Marketing Communication Assistant Manager

Laboratorium Klinik Prodia                                Laboratorium Klinik Prodia

Jln. Kramat Raya 150 Jakarta 10430              Jln. Kramat Raya 150 Jakarta 10430

Telp.  : (021) 314 4182 ext. 768                         Telp. (021) 3144182 ext. 767 / 769

Fax.   : (021) 314 4181, 392 1247                      Fax.  (021) 314 4181, 392 1247

Email : ampi.retnowardani@prodia.co.id    Email : marcomm@prodia.co.id