Bone Mineral Density (BMD)
Kerapuhan tulang yang disebabkan oleh osteoporosis merupakan masalah kesehatan yang serius pada usia lanjut. Pengukuran kepadatan mineral tulang lebih dini menggunakan Bone Mineral Density (BMD) dapat membantu menilai risiko adanya fraktur di masa mendatang.
Apa itu BMD?
Pemeriksaan untuk mengukur densitas atau kepadatan mineral dalam tulang menggunakan sinar X dengan dosis radiasi yang dihasilkan jauh lebih kecil dari alat radiologi umum lainnya.
Pemeriksaan ini dilakukan pada beberapa lokasi atau titik seperti:
- Tulang belakang
- Tulang pinggul/pangkal paha
- Tulang lengan bawah
- Dapat juga dilakukan pada seluruh tubuh
Siapa saja yang perlu melakukan pemeriksaan BMD?
- Wanita dan pria usia 50 tahun ke atas
-
Wanita pasca menopause atau semua gender dengan usia di bawah 50 tahun yang memiliki faktor risiko terjadinya penurunan massa tulang seperti:
- Berat badan rendah
- Ada riwayat patah tulang
- Pengguna obat risiko tinggi
- Penyakit atau kondisi yang menimbulkan kehilangan massa tulang, misalnya hiperparatiroidisme, sindrom malasorpsi, diabetes mellitus, dan sebagainya
- Riwayat keluarga osteoporosis
- Seseorang dalam terapi osteoporosis untuk memantau efek pengobatan
- Perokok atau konsumsi alkohol
- Seseorang yang tidak aktif bergerak
- Seseorang yang jarang terpapar sinar matahari
- Setiap orang yang dipertimbangkan memerlukan terapi obat-obatan untuk osteoporosis
- Seseorang dengan riwayat kalsium dan vitamin D rendah
Manfaat pemeriksaan BMD
- Mendiagnosis osteoporosis
- Memprediksi risiko patag tulang (fraktur)
- Memonitor terapi atau pengobatan osteoporosis
Kelebihan pemeriksaan BMD
- Tidak invasive (tidak sakit)
- Dapat dilakukan dalam rangka skrining untuk deteksi dini osteoporosis
- Hasil akurat dan lebih cepat
- Dosis radiasi yang dihasilkan jauh lebih kecil dari alat radiologi umum lainnya, sehingga relatif dapat diabaikan
Apakah perbedaan pemeriksaan BMD dengan biomarker osteoporosis?
Biomarker osteoporosis dapat menilai aktivitas pembentukan dan pembongkaran tulang serta keseimbangan antara kedua aktivitas tersebut.
Apabila aktivitas penyerapan/pembongkaran tulang lebih tinggi dibandingkan dengan aktivitas pembentukan tulang maka kepadatan tulang akan cepat berkurang atau berisiko mengalami osteoporosis di kemudian hari.
Biomarker untuk menilai aktivitas pembentukan tulang:
- N-MID Osteocalcin
- Isoenzim AlkaliFosfatase
- Total P1NP
Biomarker untuk menilai aktivitas pembongkaran/penyerapan tulang:
- CTx
- TRAP
BMD |
BIOMARKER |
Digunakan secara umum untuk skrining osteoporosis |
Digunakan untuk menilai risiko Osteoporosis Direkomendasikan diperiksa bersamaan dengan BMD |
Gold Standard untuk diagnosis osteoporosis |
Tidak direkomendasikan untuk diagnosis osteoporosis |
Untuk pemantauan terapi akan menunjukkan hasil yang bermakna 1-2 tahun setelah pengobatan |
Untuk pemantauan terapi akan menunjukkan hasil yang bermakna 3 bulan setelah pengobatan |