Kanker

Pemeriksaan Penanda Tumor untuk Pemantauan Kanker Payudara

12 May 2021

Di Indonesia, kanker payudara adalah jenis kanker dengan angka kejadian tertinggi.

Kanker masih menjadi salah satu penyakit yang paling menakutkan di seluruh dunia. Angka kejadian kanker terus meningkat setiap tahunnya, dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga tahun 2040; dari 19,3 juta di 2020 hingga mencapai 30,2 juta di 2040. Kanker dapat datang tanpa permisi dan tanpa disadari. Sungguh menakutkan.

Di Indonesia, kanker dengan angka kejadian tertinggi jatuh kepada kanker payudara. Kanker ini menyerang para Kartini dengan jumlah 65.858 orang wanita Indonesia pada tahun 2020. Para Kartini tangguh yang divonis kanker payudara tentunya tidak boleh menyerah dan harus tetap berjuang untuk melawan kanker payudara tersebut.

Setelah mendapatkan diagnosis kanker payudara dari dokter yang ahli di bidangnya, para survivor kanker payudara akan melakukan terapi sesuai dengan saran dari dokternya, diantaranya operasi, kemoterapi, radioterapi ataupun terapi tertarget. Setelah itu pemantauan yang rutin menjadi penting untuk mencegah kekambuhan di kemudian hari.

Tumor marker adalah zat yang dapat ditemukan di dalam darah  sebagai penanda adanya tumor atau kanker. Salah satu manfaat pemeriksaan tumor marker adalah untuk pemantauan yang dapat menentukan keberhasilan terapi kanker.

Pada kanker payudara, pemeriksaan tumor marker yang sering dilakukan dalam pemantauan penyakitnya adalah CEA dan CA15-3. CEA dan CA15-3 telah diketahui dapat menunjukkan bahwa peningkatan atau penurunan konsentrasi keduanya mencerminkan status perkembangan penyakit. Kedua penanda tumor ini dapat diperiksa sebelum operasi, dimana dapat mencerminkan beban tumor dan dapat membantu untuk memprediksi hasil. Selain itu, kedua pemeriksaan penanda tumor ini juga bermanfaat dalam tindak lanjut pasca operasi pasien kanker payudara untuk diagnosis dini kekambuhan dan untuk memantau respons terhadap pengobatan yang diberikan. Memeriksa kedua penanda ini secara bersamaan dapat meningkatkan sensitivitasnya.

Periksa segera, bersama kita lawan kanker payudara di Indonesia.