Prodia Luncurkan Pemeriksaan EYEgenomics untuk Identifikasi Kerentanan Genetik pada Penyakit Gangguan Penglihatan

06 December 2021

JAKARTA, 3 Desember 2021 – PT. Prodia Widyahusada Tbk (Kode Saham: PRDA), kembali...

JAKARTA, 3 Desember 2021 – PT. Prodia Widyahusada Tbk (Kode Saham: PRDA), kembali meluncurkan pemeriksaan genomik terbaru yaitu EYEgenomics yang bermanfaat untuk mengidentifikasi kerentanan genetik seseorang berkaitan dengan masalah penglihatan, meliputi 10 gangguan penglihatan seperti Katarak, Myopia Tinggi, Keratokonus, Astigmatisme kornea, age-related Degenerasi makula, exfoliation glaucoma, primay angle-closure glaucoma dan primary open-angle glaucoma, serta diabetic retinopathy dan polypoidal choroidal vasculopathy. Pemeriksaan ini dapat dilayani di seluruh cabang Prodia, untuk pasien dengan segala usia yang ingin mengetahui kerentanan genetiknya terhadap penyakit penglihatan.

Berdasarkan laporan Center for Disease Control (CDC), gangguan pengelihatan adalah 10 gangguan terbesar untuk orang dewasa berusia 18 keatas, karenanya sangat penting untuk mengetahui risiko sebelum munculnya penyakit agar biaya yang dikeluarkan dapat ditekan dan perjalanan penyakit dapat dicegah. Namun, berdasarkan data May Measurement Month (MMM) disebutkan bahwa kebanyakan orang Indonesia baru akan mengubah gaya hidupnya setelah suatu penyakit terjadi.

Product Manager Prodia, Trilis Yulianti, PhD mengatakan “85% kasus gangguan penglihatan sebetulnya dapat dicegah, terutama yang terkait dengan varian gen low penetrance. Gangguan penglihatan terjadi akibat interaksi antara gaya hidup, faktor lingkungan, dan kerentanan genetik. Artinya, apabila seseorang dengan kerentanan genetik mampu mengontrol faktor lingkungan dan gaya hidup, maka seeorang dapat mencegah atau menunda munculnya penyakit. Dengan EYEgenomics ini, seseorang dapat mengetahui kerentanan genetiknya terhadap risiko penyakit yang berkaitan dengan gangguan penglihatan yang akan muncul, dengan EYEgenomics ini kami berharap dapat memotivasi seseorang untuk mengendalikan gaya hidup dan lingkungan yang lebih sehat” jelas Trilis. 

Dalam rangkaian metode pemeriksaannya, pemeriksaan EYEgenomic ini mengidentifikasi low penetrance single nucleotide plynorphisme (SNP) yang menggunakan teknologi microarray dimana didalamnya memuat varian-varian gen pada populasi Asia. Hasil identifikasi varian tersebut selanjutnya di proses dalam genome studio untuk intepretasi apakah seseorang memiliki risiko rendah, sedang, atau tinggi.

EYEgenomics terdiri dari 140 varian dan 128 jenis gen untuk menghitung kerentanan seseorang terhadap penyakit gangguan penglihatan. Bagi seseorang yang ingin melakukan pemeriksaan ini, tidak dibutuhkan persiapan khusus seperti puasa. Setiap pasien akan mendapat laporan hasil sebanyak 29 halaman, serta fasilitas penjelasan hasil oleh konselor genetik.

******

Tentang PT Prodia Widyahusada Tbk

Laboratorium klinik Prodia didirikan pertama kali di Solo pada 7 Mei 1973 oleh beberapa orang idealis berlatar belakang pendidikan farmasi. Sejak awal, Andi Widjaja beserta seluruh pendiri lainnya tetap menjaga komitmen untuk mempersembahkan hasil pemeriksaan terbaik dengan layanan sepenuh hati.

Sebagai pemimpin pasar, sejak 2012 Prodia merupakan satu-satunya laboratorium dan klinik di Indonesia dengan akreditasi College of American Pathologists (CAP). Sehingga kualitas hasil tes dari laboratorium Prodia sejajar dengan laboratorium internasional.

Pada 7 Desember 2016, Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana Prodia sebagai emiten ke-15 di tahun 2016, dengan kode saham “PRDA”. Dalam aksi korporasi itu, Prodia telah menawarkan saham perdana sebanyak 187,5 juta lembar saham. Dengan demikian, dana yang diraih dari penawaran umum perdana saham (IPO) perseroan mencapai sebesar Rp 1,22 triliun.

Hingga saat ini, Prodia telah mengoperasikan jejaring layanan sebanyak 263 outlet, termasuk di 127 kota di 34 provinsi di seluruh Indonesia, beberapa diantaranya merupakan Prodia Health Care (PHC) yakni layanan wellness clinic yang berbasis personalized medicine serta specialty clinics yang terdiri dari Prodia Children’s Health Centre (PCHC), Prodia Women’s Health Centre (PWHC) dan Prodia Senior Health Centre (PSHC).   

Prodia telah meluncurkan Kontak Prodia 1500-830 dan personal assistant virtual berbasis online Tanya Prodia (TANIA). TANIA dapat diakses oleh siapapun khususnya pelanggan Prodia secara langsung kapanpun dan dimanapun secara online diantaranya melalui LINE: @prodia.id, Telegram: @prodia.id, Facebook Messenger: @prodia.id dan Website Prodia: www.prodia.co.id.     

 

Untuk informasi lebih lanjut, dapat mengunjungi www.prodia.co.id atau menghubungi:

Marina Eka Amalia   

Legal Head & Corporate Secretary

PT Prodia Widyahusada Tbk. 

Ph.       +62-21-3144182 ext 3816

Email     corporate.secretary@prodia.co.id