ProHealthy Gut, Jawaban yang menilai Seberapa Sehat Usus Anda

26 January 2018

Saluran pencernaan manusia terdiri dari hingga 100 triliun (1x1014) mikroba, termasuk bakteri,...

Saluran pencernaan manusia terdiri dari hingga 100 triliun (1x1014) mikroba, termasuk bakteri, jamur dan virus, yang jika terdapat dalam jumlah besar dinamakan gut-mikrobiota. Interaksi antara mikrobiota dan inang (host) dapat mempengaruhi kesehatan yakni homeostasis imunologi dan perubahan dalam interaksi ini berkaitan dengan berbagai penyakit inflamasi. Mikrobiota menghasilkan berbagai macam metabolit, termasuk asam lemak rantai pendek atau short chain fatty acids (SCFA).

SCFA merupakan produk akhir dari fermentasi bakteri saluran cerna yang bersifat volatil dengan produk utama paling banyak adalah asetat, propionat dan butirat yang memiliki peranan penting dalam kesehatan saluran cerna terutama butirat. Bakteri penghasil SCFA terbanyak adalah genus Lactobacillus dan Bifidobacterium, dimana kedua bakteri ini adalah kelompok bakteri baik yang menurunkan pH saluran intestinal sehingga menghambat perkembangan bakteri maupun jamur yang tidak baik (patogen). Oleh sebab itu pemeriksaan SCFA ini di Prodia diberi nama ProHealthy Gut karena keberadaan SCFA ini mendukung pencernaan yang sehat.

Konsentrasi SCFA dalam feses yang dapat menggambarkan asupan serat makanan dan dianggap sebagai biomarker aktivitas mikrobiota usus dan kesehatan yang sangat bermanfaat. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa SCFA berperan dalam fisiologi saluran cerna, menurunkan inflamasi, meningkatkan penyembuhan jaringan yang rusak, dan berkontribusi dalam metabolisme serta diferensiasi sel yang normal. SCFA juga berperan dalam kesehatan otak yang disebut dengan Gut-Brain Axis (Poros otak-lambung), sehingga dengan mengetahui persentasi SCFA maka kita dapat menilai keseimbangan metabolik gut mikrobiota (secara tidak langsung) yang berkaitan dengan berbagai penyakit (kanker kolorektal, obesitas, autoimun, diabetes, alergi dan lain sebagainya).

Pemeriksaan ProHealthy Gut sebaiknya dilakukan sebagai adjuvant test melengkapi tes diagnostik jika pasien mengalami keluhan, sebelum dan sesudah mendapatkan terapi probiotik atau suplemen, ketika ingin mengetahui apakah ada risiko disbiosis (kekurangan bakteri baik), asupan serat tidak memadai ataupun untuk menilai keseimbangan gut mikrobiota seseorang. Pemeriksaan ini sangat penting karena keseimbangan mikrobiota usus tercermin dari SCFA-nya, yang dapat dikaitkan dengan berbagai penyakit.

Hingga saat ini Prodia adalah satu satunya laboratorium di Indonesia yang mengerjakan pemeriksaan ProHealthy Gut. Prodia sebagai laboratorium yang memiliki visi sebagai next generation heath care terus mengembangkan diri dengan menyediakan pemeriksaan terbaru, tercanggih untuk mendukung pengobatan generasi baru. Secara tidak langsung hal ini tentunya mendukung kemajuan perkembangan ilmu kedokteran di Indonesia. Hadirnya pemeriksaan ProHealthy Gut memberi jawaban kesehatan usus kita, yang mungkin selama ini kurang mendapat perhatian lebih.