COVID-19

Kenali Perbedaan Jenis-Jenis Masker Covid-19

14 December 2020

Ketahui tips agar mendapatkan perlindungan maksimal dari jenis-jenis masker yang kamu gunakan.

Sebelum beranjak keluar rumah, biasanya kita akan mengecek isi tas dan kantong. Kunci motor sudah? Dompet? Handphone tidak lupa, kan? Namun, sejak pandemi Covid-19, yang ini juga jadi tambahan yang harus ada: hand sanitizer, tissue alkohol, dan masker.

Untuk tambahan masker yang sekarang jadi aksesoris wajib demi pencegahan penularan virus corona, ada banyak pilihan yang bisa kamu gunakan. Di artikel ini, kita akan mengulas jenis-jenis masker yang ada, berikut dengan keunggulan, kekurangan, dan tips menggunakan masker yang tepat untukmu.

Jenis-jenis masker

Ada sejumlah jenis-jenis masker yang beredar di pasaran, mulai dari masker N95/KN95, masker bedah, masker kain 3 lapis, hingga masker kain 1 lapis (scubabuff, atau bandana). Berikut ulasannya, mulai dari yang memberikan perlindungan standar hingga yang paling efektif.

Masker kain 1 lapis

Masker kain 1 lapis, seperti masker scuba, buff, atau bandana, mungkin bisa memudahkan kamu untuk bernapas. Akan tetapi, jenis masker ini tidak dapat memberikan perlindungan yang memadai dari virus corona.

Tetesan bersin atau batuk orang yang terinfeksi bisa masuk melewati masker kain 1 lapis ini. Selain itu, kamu juga dapat mengeluarkan kuman ke udara di sekitar ketika batuk atau bersin. Oleh karena itu, penggunaan masker kain 1 lapis pun tidak disarankan.

Masker kain 3 lapis

Organisasi kesehatan WHO dan CDC merekomendasikan menggunakan masker kain ketika berada di tempat umum. Memang, masker kain 3 lapis dapat menurunkan risiko penularan virus corona melalui tetesan liur saat bicara, bersin, atau batuk.

Perlindungan dari masker ini dianggap lebih baik daripada tidak menggunakan masker sama sekali. Jadi, kamu tetap perlu menjaga jarak meskipun sudah menggunakan masker.

Untuk meningkatkan efektifitas masker kain, pilihlah masker dengan kombinasi lapisan beberapa jenis kain. Misalnya, masker dengan lapisan katun dan sutra, lapisan katun dan flanel, maupun kombinasi lapisan lainnya. Kain katun yang digunakan juga akan lebih baik kalau lebih ‘padat’, jadi pilihlah yang ketika diterawang terlihat rapat seratnya.

Yang membuat masker ini menjadi pilihan banyak orang adalah kegunaannya yang bisa dipakai berkali-kali asalkan kamu rajin mencucinya. Selain itu, ingatlah bahwa tidak disarankan memakai masker kain lebih dari 4 jam dalam sehari. Jadi, pastikan kamu membawa masker cadangan saat beraktivitas di luar rumah.

Masker bedah

Masker bedah umumnya berwarna biru atau hijau dengan tepian putih. Masker sekali pakai ini mampu menutupi hidung, mulut, dan dagu sehingga melindungi kamu dari tetesan batuk atau bersin orang yang terinfeksi.

Namun, masker bedah tidak mampu memberikan kamu perlindungan maksimal dari semua kuman karena bentuknya yang kurang pas dipakai di wajah. Tentunya, pilihan masker bedah yang pas mengikuti bentuk hidung serta dagu akan lebih baik.

Selain itu, masker ini juga tidak seefektif masker N95 dalam memblokir partikel terkecil yang mungkin membawa virus corona.

Masker N95 atau KN95

Penggunaan angka 95 untuk deskripsi jenis masker ini berasal dari kemampuannya untuk menyaring lebih dari 95 persen partikel terkecil di udara, termasuk virus dan bakteri.

Jadi boleh dibilang, masker N95 adalah masker yang paling efektif yang dapat kamu temukan di pasaran.

Hal lain yang perlu kamu perhatikan untuk mendapatkan perlindungan maksimal dari masker N95 ini adalah apakah masker pas di wajah. Jika masker tidak menempel dengan erat, misalnya masih ada celah-celah untuk partikel masuk dari sisi masker ke hidung atau mulut, maka kamu tidak akan mendapat perlindungan yang maksimal.

Masker N95 biasanya digunakan oleh para tenaga kesehatan, khususnya mereka yang berada di garda terdepan. Dengan pertimbangan ketersediaan dan harga masker ini di pasaran, kamu boleh memilih menggunakan masker ini kalau akan melakukan aktivitas yang mungkin memiliki risiko terpapar lebih tinggi. Misalnya, kalau kamu akan berada di tempat ramai pada waktu cukup lama atau akan pergi ke rumah sakit.

Tips menggunakan masker

Jenis-jenis masker apapun yang kamu pakai, keefektifannya untuk mencegah penyebaran virus corona akan lebih baik kalau dipakai dengan tepat. Berikut adalah tips mudah yang bisa kamu terapkan:

  • Sebelum menyentuh masker, bersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer jika tidak ada air.
  • Periksa kondisi masker sebelum memakainya. Masker yang rusak tidak akan memberikan perlindungan maksimal untukmu.
  • Kaitkan masker terlebih dahulu pada kedua telinga
  • Sesuaikan posisi masker dengan benar. Masker harus menutupi hidung, mulut, dan dagu dengan baik.
  • Jangan menyentuh bagian tengah masker saat kamu ingin menyesuaikan atau mencopot masker.
  • Ganti masker kain setiap empat jam, terutama jika kotor atau basah. Masker kain yang terlihat masih bersih juga perlu diganti. Apabila kamu menggunakan masker bedah atau masker N95/KN95, kamu dapat langsung membuangnya setelah 8 jam penggunaan.
  • Hindari menaruh masker di bawah dagu, menggantungnya di salah satu kuping, atau memasangnya di sekitar lengan karena bisa menyebabkan kamu terkontaminasi.
  • Lepas masker dengan menyentuh talinya setelah digunakan. Hindari menyentuh bagian tengahnya.
  • Apabila kamu menggunakan masker kain, cuci masker dengan sabun dan air panas. Selanjutnya, keringkan dan simpan di tempat yang bersih.
  • Untuk masker sekali pakai, segera buang masker ke tempat sampah setelah digunakan.
  • Pastikan kamu mencuci tangan setelah mencopot masker dengan menggunakan sabun dan air mengalir.

 

Dengan mengikuti berbagai tips di atas, niscaya kamu bisa mendapatkan perlindungan maksimal dari jenis-jenis masker yang kamu gunakan.