Prodia Meraja di Pasar Lokal, Berjaya di Pasar Global

28 August 2015

Ibu Liana Kuswandi menerima penghargaan IOB dari Ibu Zetta Saraswati (Pemimpin Usaha SWA) dan Kemal Effendi Gani (Group Chief Editor SWA)

 

Jakarta, 27 Agustus 2015 - Bertempat di Intercontinental - Mid Plaza Jakarta, Laboratorium Klinik Prodia berhasil menjadi juara dalam survey Top 250 IOB (Indonesia Original Brand) yang diselenggarakan oleh Business Digest (lembaga riset Group SWA) dan Majalah SWA. Penghargaan diterima oleh Liana Kuswandi, M.Fin selaku Vice President Finance PT Prodia Widyahusada dan diserahkan oleh Kemal E Gani (Pemimpin Redaksi SWA Group) dan Zetta Saraswati (Pemimpin Usaha SWA).

Banyaknya merek global yang hadir di Indonesia bukanlah satu alasan untuk menjadi redupnya merek asli Indonesia. Banyak survei yang menyatakan bahwa merek global terus menggerogoti pangsa pasar lokal. Namun hal ini tidaklah berlaku bagi seluruh merek asli Indonesia. Melalui survei IOB terungkap bahwa masih banyak merek lokal yang berhasil meraja di pasar lokal dan berjaya di pasar global, salah satunya adalah Laboratorium Klinik Prodia yang memperoleh posisi tertinggi untuk kategori laboratorium klinik dengan IOB Index 7,41. Pencapaian tersebut tentu bukanlah suatu hal yang mudah. Diperlukan upaya dan kerja keras untuk terus meningkatkan kualitasnya serta inovasi produk yang tiada henti sehingga mampu menjadi merek unggulan di negeri sendiri.

Menurut SWA, sebagai penyelenggara IOB, survey ini bertujuan untuk meningkatkan posisi merek asli Indonesia sehingga mereka dapat terus berkembang dan berdaya saing tinggi terhadap merek global. Adapun paramater pengukuran survei IOB 2015 ini adalah Satisfaction (kepuasan), Loyalty (loyalitas), Advocacy (advokasi), dan Foreign Local Comparison (FLC). Variabel FLC mengukur tingkat keyakinan konsumen bahwa merek lokal tetap lebih baik dibanding merek asing. Survei digelar sejak 9 Maret sampai 4 Mei 2015 dengan mengikutsertakan 5.430 responden yang berasal dari beberapa kota besar yaitu Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Medan.

Saat ini posisi merek lokal telah mencapai 50 % terhadap merek lain yang berada di Indonesia. Survei IOB cukup mampu memberikan feedback bagi para merek lokal tersebut sehingga mereka dapat mengembangkan strategi untuk terus meningkatkan posisinya di tengah-tengah ketatnya persaingan bisnis di Indonesia.

“Banyaknya merek lokal yang berhasil menjadi tuan rumah di negeri sendiri tentu akan memperkaya perekonomian Indonesia sehingga mampu mendukung perbaikan ekonomi kita yang sedang dalam kondisi tidak baik,” pungkas Kemal E. Gani.

 

--------------------------------------------oOo--------------------------------------------

 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi :

Ampi Retnowardani                           Reskia Dwi Lestari

Marketing Manager                             Marketing Communication Assistant Manager